Konfigurasi VPS (Virtual Private Server) Menggunakan Hyper-V

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh....

Kembali lagi dengan saya, yaitu siswi SMKN 1 kota Bekasi.., Pada kesempatan kali ini saya akan menerangkan bagaimana cara konfigurasi VPS (Virtual Private Server) menggunakan Hyper-V. dan disini saya bukan menggunakan virtual box melainkan saya meggunakan VMware. Seperti biasanya sebelum melakukan konfigurasi kita harus tau terlebih dahulu apa itu VPS, untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasannya di bawah ini:





VPS ( Virtual Privat Server ) adalah teknologi server side tentang sistem operasi dan perangkat lunak yang memungkinkan sebuah mesin dengan kapasitas besar dibagi ke beberapa virtual mesin. Tiap virtual mesin ini melayani sistem operasi dan perangkat lunak secara mandiri dan dengan konfigurasi yang cepat. Secara global VPS sering digunakan untuk Cloud Computing, Software Bot, Menjalankan Software robot forex (untuk trading), dsb.

VPS juga dapat di artikan sebagai sebuah metode untik mempartisi atau membagi sumber daya atau resource sebuah server menjadi beberapa server virtual. Server virtual tersebut memiliki kemampuan menjalankan operating system sendiri seperti layaknya sebuah server. Bahkan Anda dapat me-reboot sebuah server virtual secara terpisah (tidak harus mem-reboot server utama).

Fungsi VPS

- Web Hosting, sangat tepat untuk level menengah dan situs web perusahaan, dimana aplikasi membutuhkan konfigurasi yang spesifik dan hanya bisa dilakukan oleh Superuser. Penggunaan ini juga cocok untuk memulai bisnis web hosting dengan anggaran yang terbatas namun layanan dengan yang berkualitas.
- Backup Server untuk menjamin layanan selalu berjalan normal. Backup server ini bisa meliputi situs web, surel, berkas, dan basis data. Semua layanan ini berada dalam kondisi fisik dan logical yang terpisah sehingga meminimalisasi kerusakaan atau kehilangan data.
- Sebagai file server atau storage server dimana kita bisa menyimpan file dan data baik melalui ftp, maupun http.
- Sebagai server remote desktop, dimana kita bisa mendownload dan mengupload file secara remote, menjalankan aplikasi forex, bot/ robot & automation, spinner.
- Sebagai host server untuk VPN dan Tunneling.
- Application Hosting Dengan Virtual Private Server, memungkinkan untuk membangun custom mission critical software tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu mahal.
- Development/Test Environments Virtual Private Server juga membantu untuk melakukan serangkaian development testing secara efisien, beberapa sistem operasi dan alamat IP publik dengan mudah bisa dilakukan, koneksi secara remote untuk reboot dan penggantian interface cukup dilakukan dengan cepat, sama seperti halnya mempunyai 1 rak yang penuh dengan server testing.
- Educational Outpost Virtual Private Server menjadikan ajang untuk bereksperimen UNIX Operating System dengan berbagai macam distribusi sekaligus. 

Hyper-V adalah sebuah role yang ada di Windows Server 2008 R2. Menyediakan tools dan services yang bisa digunakan untuk membuat sebuah server virtualisasi. Virtualisasi ini bisa digunakan bermacam-macam pencapain bisnis untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi pengeluaran. Virtualisasi ini sangat bermanfaat karena kita bisa membuat dan memanagement virtual machines, dimana kita bisa menjalankan banyak sistem operasi pada satu computer dan menutup sistem operasi tersebut dengan yang lainnya. Hyper-V disebut virtualisasi berbasis Hypervisor. Hypervisor bisa disebut perangkat lunak atau firmware yang membuat mesin virtual.
Karena kita sudah tau apa itu VPS dan juga Hyper-V maka mari langsung saja kita mulai konfigurasinya :
Langkah-langkah Konfigurasi :

- Karena disini saya menggunakan VMware maka dari itu saya akan menjelakan terlebih dahulu bagaimana penggunaan VMware, Pertama langsung saja kita buka aplikasi VMware, pasti akan muncul tampilan seperti di bawah ini, dan di sini kalian klik creat a new virtual machine untuk pembuatan virtual yang baru.


- Selanjutnya kalian akan melihat pop up selanjutnya, disini kalian pilih costom untuk membuat virtual machine yang baru.


- Kemudian pada pop up ini kalian harus menentukan hardware apa yang akan kalian ginakan, disini saya menggunakan workstation 15.x, jika sudah langsung lanjut dengan klik next.


- Pada pop up selanjutnya, yaitu jendela Guest Operating System Installation Anda akan diberikan 3 pilihan, yakni: Installer disc jika kalian ingin melakukan instalasi dengan menggunakan media CD/DVD. Installer disc image file (iso) jika Anda ingin melakukan instalasi dengan menggunakan file ISO dari sistem operasi yang akan Anda instal, atau I will install operating system later jika Anda ingin menentukannya nanti. Pada tutorial ini saya pilih I will Install operating system later, jika sudah Klik Next.


- Selanjutnya pada pop up ini kalian bisa menentukan sistem operasi apa yang akan kalian install nantinya, karena disini saya akan menggunakan windows maka saya pilih Microsoft windows, dan versi yang akan saya gunakan yaitu windows server 2016, maka saya pilih yang bagian version dengan windows server 2016. Jika sudah kalian langsung klik next.


- Lalu pada pop up selanjutnya kalian harus mengisi nama virtual machine yang akan kita gunakan nanti, dan juga menentukan lokasi dimana data virtual kita akan disimpan. klik Next.


 - Kemudian pada pop up ini kalian diberikan pilihan perangkat boot mana yang akan kalian gunakan, disini saya menggunakam BIOS, jika sudah kalian klik next.


-  Pada pop up processor configuration, kita diharuskan mengatur prosesor yang akankita gunakan nantinya, disini saya menggunakan 1 buah prosesor dengan 4 buah core. lalu klik next.


- pada pop up selanjutnya kalian harus menentukan jumlah memory/RAM yang akan digunakan untuk virtual machine. Untuk contoh ini saya menggunakan 8256 MB atau 8GB. jika sudah klik next.


- Pada pop up ini kalian bisa memilih koneksi internet seperti apa yang kalian gunakan, disini saya memilih Use Bridge Networking agar network  pada virtual machine mengikuti interface fisik pada laptop/pc.


- Disini untuk mempermudah, vmware sudah memberi rekomendasi apa yang bisa kita gunakan, lalu klik next.

- Sama seperti sebelumnya kalian bisa langsung memilih yang sudah direkomendasikan, lalu klik next.


- Disini kalian bisa menentukan akan memakai hard disk yang mana, dan itu dibagi menjadi 3 pilihan yaitu, memilih hardisk baru dengan Create a new virtual disk, atau menggunakan yang sudah ada dengan memilih Use an existing virtual disk, sedangkan pilihan Use a physical disk (for advaced users) adalah pilihan untuk pengguna tingkat lanjut, yang apabila memilih ini, maka hard disk yang akan digunakan adalah hard disk fisik dari komputer asli. disini saya akan membuat hard disk baru maka saya memilih yang Creat a new virtual hard disk.


- karena pada pop u psebelumnya kita memilih membuat hardisk baru, disini kalian bisa masukan kapasitas maksimal hardsik kalian, selanjutnya kalian pilih Store virtual disk as a singgle file.


- Disini kalian memberi nama hardisk yang akan kalian buat. Jika sudah klik next.


- Pada bagian akhir akan ditampilkan kembali apa saja pengaturan yang kita buat tadi, jika sudah sesuai kalian bisa langsung klik finish.


- Nah karena pembuatan virtual machine sudah selesai langkah selanjutnya yaitu kalian masukan file iso windows server 2016, dengan cara klik pada bagian Edit Virtual Machine Settings.

- Kalian masuk pada bagian CD/DVD (SATA), lalu kalian yang use ISO image fils untuk memasukan file ISOnya kalian klik browse dan kalian cari dimana file ISO yang kalian simpan. Jika sudah kalian klik ok.


- Lalu masih pada tab yang sama namun pada bagian  processors, kalian aktifkan virtualization yang ada pada vmware, namun yang kalian ceklis cukup 2 yaitu berada pada urutan 2 teratas, jika sudah klik ok.

- Jika sudah kalian bisa langsung mempower on virtual machine yang sudah kalian buat, jika sudah langsung saja kalian mulai menginstall. Untuk cara instalasi kalian bisa lihat disini.


- Langkah selanjutnya yaitu Instalasi Hyper-V menggunakan Powershell. Langkah pertama kalian buka powershell lalu masukan
     # perintah pertama : Enable-WindowsOptionalFeature -Online -Featurename Microsoft-hyper-v -All -NoRestart.


      # Perintah kedua :  Install-WindowsFeature rsat-hyper-v-tools -IncludeAllSubFeature
 

     # Perintah ketiga : Install-WindowsFeature rsat-clustring -IncludeAllSubFeature


     # Perintah keempat :  Install-WindowsFeature multipath-io -IncludeAllSubFeature


- Karena Instalasi Hyper-V sudah, langkah selanjutnya yaitu Membuat Virtual Switchhh pada Hyper-V Manager, kalian bisa membukannya pada srver maager lalu klik tools dan pilih hyper-v manager.

- Selanjutnya kita mengcreat virtual switch yang nantinya digunakan untuk bisa berkomunikasi dengan komputer lainnya.


- Disini saya akan mengunakan external jadi saya pilih yang bagian extenal, lalu klik creat virtual switch.



- Lalu kalian pilih yang external Network dan centang yang bagian allow management, dan arahkan interfacenya ke laptop kalian, jika sudah kalian klik apply.


-Langkah selanjutnya kita akan membuat sebuah virtual machine ada hyper-v, yang pertama kita lakukan adalah kalian pilih new lalu pilih yang new virtual machine.



- Disini pada bagian specify name and location, kalian beri nama virtual yang akan kalian gunakan nanti, jika sudah klik next.



- Lalu pada bagian specify generation, kalian pilih yang generation 1 yang artinya kalian akan menggunakan virtual machine yang mensuport 32-bit dan 64-bit, jika sudah kalian klik next.


- Disini kalian atur memory sesuai dengan server yang dipakai, jika kalian memakai Windows 7 kalian bisa menggunakan 1 GB, jika sudah kalian klik next.



- Pada bagian Network ini kita pilih virtual switch, karena kita akan membuatnya, jika sudah kalian klik next.




- Disini hard disk yang akan kita gunakan sesuai dengan keperluan, jika sudah kalian klik next.


- Pada bagian akhir, akan ditampilkan kembali apa saja yang sudah kita atur sebelumnya dan untuk memastikannya kembali apakah ada yang salah atau pun terlupakan, jika sudah benar maka klik finish.


-  Pada bagian ini kita akan mempelajari mengenai export dan inport pada hyper-v, export dan inport adalah fitur yang digunakan untuk cloneing. Tujuannya agar mempermudah admin VPS agar tidak melakukan penginstalan ulang kembali jika nanti memiliki client baru. langkah pertama adalah klik kanan pada virtual machine yang sudah kita buat sebelumnya, lalu pilih exsport.



- Lalu disini kalian pilih dimana kalian menyimpan cloningannya. jika sudah kalian klik export.



- Disini kita akan melakukan cloning dengan import, pertama seperti sebelumnya namun kalian pilih yang bagian import, lalu pilih lokasi penyimpanannya.



- Lalu kalian pilih virtual macjine yang mana yang akan kalian cloning, jika sudah kalian klik next.



- Disini kalian pilih yang bagian copy the virtual machine (creat a new virtual uniqu ID). jika sudah klik next.



- Disini kita tidak perlu melakukan setting apapun jadi langsung lanjut dengan mengklik next.



- Disini kalian masukan kembali pada penyimpanan export sebelumnya, jika sudah klik next.



- Seperti biasa pada bagian akhir akan ditampilkan kembali semua settingan yang sudah kita lakukan tadi, jika semuanya sudah benar kalian klik finish.



- Untuk pengujian VPSnya coba kaian buat beberapa client dan jalankan semuanya, jika bisa berjalan semua maka kalian berhasil.


Cara mengkoneksikan vm client dengan vm os Mikrotik

- Disini kita akan menggunakan client yang sudah kita buat sebelumnya, karena sudah menbuat VM mikrotik maka langsung saja kalian runnig, dan login kedalamnya agar kita bisa mengaksesnya dengan winbox.


- Setelah kalian sudah login kedalam Winbox kalian langsung saja tambahkan ip addressnya, disini kalian tambahkan 2 ip address, yang satu mengarah ke vm server mengarah ke ether 1dan yang satu lagi untuk ke client mengarah ke ether 2.


- Setelah itu kalian lakukan konfigurasi agar para client bisa mengakses internet melalui si Router. pertama kalian masuk ke ip - dns, lalu kalian masukkan ip network ke server, dan kalian centang yang bagian Allow Remote Request, lalu apply.


- Jika sudah kalian kali ini masuk kedalam Firewall dan masuk ke bagian NAT lalu kalian tambahkan dengan cara mengklik tanda +.


- Lalu kalian ke bagian General dan arahkan out interfacenya ke ether 1.


- Lalu kalian masuk ke bagian Action, dan disini kalian ubah menjadi mosqurade agar kalian bisa mengakses internet dan klik ok.


- Selanjutnya kalian masuk ke ip - route, dan kalian tambahkan kembali di bagian ini dengan cara mengklik +.


- Disini kalian tidaj usah mengubah ip addressnya, kalian tambahkan gatewaynya dengan mengarahkannya ke ip network, lal klik apply dan ok.


- Jika semua langkah sudah kalian gunakan, disini kalian tes apakah sudah bisa mengakses internet atau belum dengan mengetikkan ping google.com. Jika yang muncul seperti di bawah maka sudah bisa mengakses internet.


- Langkah selanjutnya kalian tambahkan DHCP yang diarahkan ke ether 2 agar VM Client bisa mengakses internet melalui si Router.


 - Jika semuanya sudah selesai, saatnya kalian running semua clent dan coba lihat sudah mendapat ip dari dhcp router dan bisa mengakses internet atau belum, jika sudah maka kalian sudah berhasil.






Terimakasih sudah mau membaca blog ini, sampai jumpa pada postingn selanjutnya,,,.........
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh......
Next Post Previous Post
1 Comments
  • Buy cPanel
    Buy cPanel 2 Maret 2020 pukul 19.04

    Terima kasih kak. Artikel ini sangat bermanfaat sekali.
    Penyedia Jasa cPanel Murah

Add Comment
comment url